Jakarta, CNBC Indonesia – PT Astra Honda Motor (AHM) telah merilis motor listrik Honda EM1 e: dengan banderol Rp 33 juta dan EM1 e: PLUS seharga Rp 33,5 juta pada hari ini, Kamis (21/12/2023). Salah satu komponen termahal adalah baterainya yakni mencapai 30-40% dari harga baterai.
“Nambah baterai bisa, harga baterai nanti diumumkan, tapi kurang lebih Rp 10 jutaan,” kata Executive Vice President Director AHM Thomas Wijaya, Kamis (21/12/2023).
Ketika melakukan pembelian motor listrik Honda ini, pembeli hanya mendapatkan satu buah baterai. Pembeli bisa menambah baterai cadangan secara terpisah dengan mengeluarkan kocek tambahan. Selain itu, untuk mendapat on board charger juga perlu merogoh dana tambahan sekitar Rp 5-6 juta.
“Di awal, konsumen dapat motor dan baterai, harga Rp 33 juta dan Rp 33,5 juga. Kalau konsumen mau convenient lagi silakan bisa datang ke jaringan e: shop kita untuk nambah beli baterai lagi dengan off board charging. Dengan Honda e-swap rasanya cukup memenuhi kebutuhan konsumen,” ujar Thomas.
Penggerak motor listrik ini memiliki tenaga maksimal 1,7 kW. Dukungan baterai MPP e: yang dapat dilepas-pasang (detachable) turut memberikan kemudahan konsumen. Dalam melakukan pengisian daya baterai, konsumen dapat melakukan pengisian daya dengan Honda Power Pack Charger e: dengan waktu pengisian daya 2,7 jam (160 menit) untuk 25-75% dan 6 jam untuk 0-100% selain itu konsumen juga dapat mengunjungi Honda Power Pack Exchanger e: untuk menukar baterai yang telah terisi penuh.
Baterai MPP e: memiliki perlindungan IP65 yang membuat baterai ini tahan dari debu dan siraman air dari segala arah, serta memiliki standardisasi internasional UNR 136 sehingga memastikan jaminan kualitas dan keamanan baterai MPP e:.
Untuk mendukung aktivitas berkendara konsumen sehari-hari, AHM menghadirkan Honda Power Pack Exchanger e: di beberapa titik di Jakarta sehingga konsumen dapat bebas beraktivitas tanpa perlu menunggu waktu mengisi baterai yang lama.
“Untuk charging station kita sudah punya on board charger station, kita melihat bahwa masyarakat charging di tempat umum untuk saat ini ya belum pas kelihatannya. Tapi dari survey, mereka maunya ngecas di rumah atau di kantor misalnya. Makanya kita tawarkan on board charger, makanya misalnya nanti di rumah punya lebih dari satu motor bisa dipakai gantian,” kata Thomas. https://sukaati.com/