London – Kai Havertz dijajal di posisi bek kiri oleh pelatih timnas Jerman Julian Nagelsmann. Keputusan itu dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap Havertz.
Havertz kesulitan di musim ini bersama klub barunya, Arsenal. Ia baru bikin satu gol, itu pun dari titik penalti, dan satu assist dari 19 penampilan di seluruh ajang.
Tapi kesulitannya di Arsenal tak membuat posisi di timnas Jerman lepas. Meski demikian, dia harus merelakan posisi gelandang serang atau penyerang dan terima dimainkan sebagai bek kiri.
Ya, Pelatih Timnas Jerman Julian Nagelsmann memainkannya sebagai bek kiri dalam uji coba lawan Turki dan Austria. Mulanya ada pertanda bagus saat Havertz mencetak gol cepat ke gawang Turki, tapi dari kesalahannya pula Turki mencetak gol kemenangan.
“Di usia 24 tahun, Kai Havertz bermain sebagai bek kiri untuk negaranya? Serius? Ada yang sangat salah nih! Entah bagaimana saya harus bilang,” kata eks pemain Arsenal William Gallas dilansir Metro.
“Buat saya, untuk membuat keputusan ini, tampaknya Nagelsmann tak menghormati Havertz sebagai pemain. Havertz sudah menghabiskan seluruh kariernya sebagai pemain menyerang lalu Anda memainkannya di posisi bek kiri?”
“Saya sungguh engga tahu harus bilang apa, bingung banget. Saya mencoba memikirkannya dari sudut pandang si pemain, enggak bagus sih. Saya tak suka keputusan itu. Ini keputusan yang sangat tidak menghormati dari sang manajer,” imbuhnya.
Buat Gallas, performa Havertz sejauh ini bersama Arsenal membuktikan penilaiannya tepat. Havertz bukan pemain yang dibutuhkan ‘Meriam London’ pada musim panas lalu.
“Saya bilang di awal musim kalau Kai Havertz akan kesulitan di Arsenal. Saya enggak mau terdengar seperti kaset rusak yang suaranya berulang-ulang, tapi dia masih kesulitan tuh,” sambungnya. https://caridimanaka.com
“Saya rasa memang akan selalu sulit buat Havertz untuk beradaptasi dengan cara main Arsenal dan cara Mikel Arteta ingin memainkannya. Saya rasa dia bukan tipe yang dibutuhkan Arsenal di musim panas kemarin.”